Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Pengamat Ungkap Alasan Semarang dan Solo Tumbuh Pesat, Singgung Ketimpangan Regional di Jateng

×

Pengamat Ungkap Alasan Semarang dan Solo Tumbuh Pesat, Singgung Ketimpangan Regional di Jateng

Sebarkan artikel ini
Jalan pantura Pati. (Ant)
Jalan pantura Pati. (Ant)

SEMARANG, beritajateng.tv – Ketimpangan wilayah atau ketimpangan regional menjadi salah satu permasalahan di Jawa Tengah. Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro, Wahyu Widodo, membenarkan hal tersebut.

“Salah satu problem di Jateng itu ketimpangan regional. Indeks Williamson (indeks untuk mengukur ketimpangan ekonomi di suatu wilayah) Jateng cukup tinggi, sekitar 0,6 persen. Masih ada ketimpangan antar wilayah, terutama utara dan selatan, barat dan timur, itu satu paket,” ujar Wahyu, Jum’at 29 Desember 2023.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut Wahyu, ketimpangan regional ini bukan tanpa alasan. Ia mengakui bahwa wilayah utara mendominasi aktivitas perekonomian di Jateng.

“Wilayah utara aktivitas ekonomi, meskipun utara itu ada beberapa daerah tertinggal kaya Brebes yang angka kemiskinanannya tinggi, tetapi mayoritas utara itu daerah perkeonimannya baik, jauh daripada tengah dan selatan,” akunya.

Itu sebabnya, lanjut Wahyu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membagi kelompok Jawa Tengah ke dalam beberapa gabungan kabupaten/kota sebagai fokus pembangunan.

“Misalnya Barlingmascakeb (Banjarnegara-Purbalingga-Banyumas-Cilacap-Kebumen). Itu maksudnya biar bisa memberi perhatian spesifik terhadap kelompok wilayah itu, dan itu masih Pr bagi Pemprov Jateng,” jelasnya.

Faktor penyebab ketimpangan regional Jateng

Lebih lanjut, tak banyak yang mengetahui faktor sejarah menjadi penyebab utama ketimpangan regional di Jawa Tengah. Sebagai contoh, lanjut Wahyu, sejak zaman dahulu, wilayah utara telah menjadi pintu masuk perdagangan, tak terkecuali bagi Kota Semarang.

“Dari dulu wilayah utara yang dibangun lebih dahulu, bahkan jalur penghubung antarprovinsi itu yang utama ya utara. Sehingga mau tidak mau, secara otomatis hampir wilayah di utara itu yang maju,” tegasnya.

BACA JUGA: Angka Stunting di Jawa Tengah Tak Turun Signifkan, Pj Gubernur Khawatir Meningkat Jadi 21 Persen

Khusus Kota Surakarta atau Solo di wilayah selatan yang tergolong maju di Jawa Tengah, bagi Wahyu, juga tak lepas dari faktor sejarah.

Tinggalkan Balasan