Dari informasinya, suara Subono yang memerankan tokoh Semar ini sempat terdengar parau saat memberikan nasihat kepada Ganjar dan Mahfud.
“Iya itu suaranya sempat parau, mungkin saking kecapekan dan serangan jantung. Pikir saya di bawa ke rumah sakit kemudian sehat, malah mendapat kabar meninggal dunia,” tutur Wiyono.
Tak sampai di situ saja, rupanya Almarhum juga memiliki kemampuan yang luar biasa dalam pedalangan sehingga sering mendapat panggilan dari para dalang.
BACA JUGA: Bawaslu Akan Pantai Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud Semarang, Pastikan Anak-anak Tak Terlibat
Almarhum Subono memang melakukan latihan seni wayang hampir setiap hari. Ada kemungkinan almarhum terlalu capek dan mempunyai semangat dalam seni pewayangan yang luar biasa.
“Sosok Pak Subono dalam pedalangan luar biasa dan dia lebih menonjol di karawitan dan para dalang gunakan. Almarhum di ISI diangkat menjadi Empu Pedalangan,” katanya.(*)