“Saya melakukan rutinitas tersebut sebelum bertanding. Itulah sebabnya saya jarang ikut dalam pemanasan,” tutur Agius dalam keterangannya, Kamis, 28 Desember 2023.
Agius menjelaskan bahwa ritual yang ia jalani ialah “silent time” atau waktu hening. Dengan menutup mata sejenak, ia memvisualisasikan bagaimana jalannya pertandingan dan strategi yang ingin ia terapkan.
BACA JUGA: Mengenang Ribut Waidi, Legenda PSIS Semarang yang Sosoknya Ada Patungnya
“Namun, semua itu bukanlah sekadar visualisasi semata. Saya juga melibatkan analisis, karena persaingan dalam Liga 1 selalu berat,” imbuhnya.
Tak dapat kita pungkiri, ritual semacam ini masih terus ada dalam sepakbola modern. Bahkan, para pesepakbola dunia juga melakukan hal serupa dengan cara-cara yang berbeda sesuai kepercayaan masing-masing. (*)