Ia mengatakan 12 napi ini semuanya merupakan Warga Jawa Tengah. Setelah data valid sebagai warga Jawa Tengah maka mereka akan di masukkan ke dalam daftar pemilih.
“Jika terdeteksi warga Jawa Tengah maka kami masukkan ke daftar pemilih, sekaligus masuk ke data penduduk jawa Tengah,” ujarnya.
Ia menjelaskan ada beberapa kemungkinan napi tak terdeteksi dalam data. Pertama, sudah perekaman namun tak tahu identitas. Kedua, memang belum perekaman dan lain-lain. “Makanya kita pakai iris biometrik mata untuk mengetahui sudah rekam atau belum,” terang dia.
Ia menyebut ada 163 warga binaan di Lapas Bulu yang terdaftar sebagai pemilih yang merupakan warga Provinsi Jawa Tengah. Di Lapas Bulu akan ada satu TPS yang di dirikan saat Pilkada November 2024 mendatang. Sementara untuk di LP Kedungpane akan ada tiga TPS khusus.
Kepala Lapas Perempuan Semarang Kristiana Hambawani menuturkan, proses perekaman biometrik hari ini di Lapas Semarang. Merupakan rangkaian dari pendirian tempat pemungutan suara (TPS) khusus dalam rangka Pilkada 2024.
“Ini bukan kali pertama, beberapa waktu lalu ada TPS Khusus juga saat Pilpres dan Pileg. Untuk kali ini, dalam Pilkada, sementara yang terdata 174, kuota 56. Ini perekaman untuk update data,” jelasnya.
Teknisnya, kata dia, seperti tahun sebelumnya. Pada pagi hari akan dipersiapkan, kemudian ada prosesi pembukaan untuk kemudian pencoblosan. “Anak-anak kami panggil per kamar agar tidak krodit,” kata dia. (*)
Editor: Elly Amaliyah