Pendidikan

Soal Piagam Palsu di PPDB SMA, Orang Tua Siswa SMPN 1 Semarang Berencana Gugat ke PTUN

×

Soal Piagam Palsu di PPDB SMA, Orang Tua Siswa SMPN 1 Semarang Berencana Gugat ke PTUN

Sebarkan artikel ini
Soal Piagam Palsu di PPDB SMA, Orang Tua Siswa SMPN 1 Semarang Berencana Gugat ke PTUN
Suasana audiensi orang tua siswa SMPN 1 Semarang dengan Pemprov Jateng di Gedung B Lantai 5 Kantor Gubernur Jateng, Kamis 11 Juli 2024 siang. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Orang tua siswa pun sempat komplain, atas kasus dugaan piagam palsu. Sampai sekarang Suroso tidak di ketahui keberadaannya.

“Dinas Pemuda dan Olahraga Jateng, bilang kalau pelatih mengakui sebenarnya tim dari SMP N 1 itu juara 3, tapi di piagam tertulis juara 1. Katanya Suroso, sengaja melakukan itu,” katanya.

Adapun masalah ini, menurut Indah bukan kesalahan dari anak-anak ataupun orang tua siswa. Melainkan kesalahan Suroso.

Pihaknya meminta agar pemerintah bisa memulihkan nama baik anak-anak yang saat ini terkena sanksi sosial dari masyarakat.

Suroso si pelatih Marching Band sendiri, selain mengajar di SMP N 1 Semarang, juga mengajar di SDN Ngaliyan 1. Bahkan ada informasi dia juga mengajar di Akpol.

“Proses berjalan nanti akan ketahuan kok pelatih yang salah. Kami ada rencana menggugat karena ini cacat hukum,” ujarnya.

Terkait rencana Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akan memfasilitasi siswa di sekolah swasta, Indah memberikan apresiasi atas langkah Pemkot Semarang. Menurutnya, tidak semua orang tua siswa berasal dari keluarga yang mampu.

“Tapi tujuan kami adalah ingin memperoleh keadilan, misal kita mau dibantu tentu kami berterima kasih,” pungkasnya.

Pemkot Semarang Fasilitasi Siswa

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyebut akan memberikan akses pendidikan untuk siswa SMPN 1 Semarang ini sesuai arahan Walikota. Apalagi para siswa ini merupakan siswa berprestasi.

“Kita akan kumpulkan orang tua siswa dalam waktu dekat, nanti yang kurang mampu akan kita fasilitasi di sekolah swasta,” ujarnya.

Untuk pelatih yang bermasalah dan merugikan, menurutnya sudah ranah dari pihak yang berwajib. Pihaknya mengaku akan fokus melayani siswa yang sampai saat ini belum mendapatkan sekolah.

“Bu Wali berkomitmen mengurangi angka anak putus sekolah, Insyallah akan kita bantu apalagi mereka adalah warga Semarang,” katanya.

Terkait kekecewaan siswa yang piagamnya di anulir, menurut Bambang adalah hal yang wajar karena sebelumnya anak-anak tentu mengidolakan sekolah impiannya. Namun harus terimbas persoalan yang akhirnya membuat mereka kecewa.

“Pemkot punya program gerbang harapan, nanti yang tidak mampu akan kita bantu sebagai anak asuh. Intinya kami tidak akan diam, dan siap membantu siswa SMPN 1,” pungkasnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan