Dengan kondisi demikian, lanjut Frans, bukan tidak mungkin jika nantinya perusahaan atau pabrik di Jawa Tengah akan mengambil keputusan merumahkan karyawannya.
“Produksi tidak laku, ekspor berkurang, barang menumpuk di gudang. Kalau gudang penuh kita mau produksi tambah rugi lagi, karena kalau produksi kan ada biaya listrik dan tenaga kerja,” tekan Frans.
Dampak kenaikan PPN 12 persen = daya beli masyarakat lesu pengaruhi sektor industri
Lebih lanjut, Frans juga mengungkap jika dampak terbesar dari kenaikan PPN menjadi 12 persen ini adalah penurunan daya beli masyarakat. Hal itulah yang nantinya berdampak besar pada produksi dan penjualan barang di perusahaan.
Apalagi, kata dia, deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir menandakan adanya penurunan daya beli masyarakat bahkan sebelum PPN naik menjadi 12 persen.
BACA JUGA: PPN Bakal Naik, Ini Daftar Barang yang Bakal Kena 12 Persen, Makanan hingga Pendidikan
Ia khawatir, kenaikan PPN jadi 12 persen akan membuat masyarakat semakin mengerem pengeluarannya. Mengingat barang-barang pokok akan mengalami kenaikan harga.
“PPN ini menimbulkan kenaikan biaya. Berarti harga pokok kita, produksi kita naik, padahal daya beli masyarakat tidak baik-baik, beberapa bulan berturut-turut deflasi, berarti orang tidak membelanjakan uangnya,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila