KARANGANYAR, beritajateng.tv – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah bekerja sama dengan Tim Penggerak (TP) PKK untuk menekan angka stunting di berbagai wilayah.
Langkah ini merupakan bagian dari program Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan Tahun 2024, yang bertujuan menurunkan angka stunting di Jawa Tengah.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menyampaikan bahwa TP PKK diharapkan mampu berperan aktif dalam upaya ini.
“Harapannya TP PKK turut serta dalam menurunkan angka stunting melalui program ini,” ungkap Eka.
BACA JUGA: Sektor Informal Menguat, Tingkat Pengangguran di Jawa Tengah Terus Menurun 5 Tahun Terakhir
Kegiatan ini juga menjadi salah satu metode untuk evaluasi hasil intervensi stunting yang telah dilakukan pada balita di wilayah tersebut.
Hingga saat ini, tingkat stunting di Jawa Tengah masih mencapai 20,7 persen. BKKBN menargetkan penurunan hingga 14 persen secara nasional, sesuai amanat pemerintah.
Eka juga menyebut bahwa tim Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sedang melakukan survei untuk mengukur perkembangan status gizi.
Dalam upaya ini, BKKBN menggandeng berbagai pihak, termasuk TNI, Bimas Polda, tokoh agama, dan tokoh adat.
Tekan angka stunting di Jawa Tengah dengan 83.000 tim pendamping keluarga
Pendampingan keluarga menjadi fokus lain dalam menekan angka stunting, dengan 83.000 tim pendamping keluarga tersebar di Jateng. Eka menegaskan bahwa seluruh pihak perlu terlibat aktif agar target nasional tercapai.