Hasil keterangan penyelenggara Pemilu setempat, baik KPU maupun Bawaslu, mengimbau untuk seluruh partai berjaga-jaga ketika ada pemilih yang membawa undangan dengan alamat tersebut.
“Yang membawa alamat tersebut akan kami verifikasi kembali, siapa, dari mana, surat apa yang mereka bawa dan sebagainya. Inilah cara kita salah satunya untuk menahan proses penggelembungan suara,” tegasnya.
Potensi penggelembungan suara, ada 500 ribu DPT fiktif
Agustina mengaku kejadian itu tak hanya terjadi pada satu wilayah, melainkan banyak daerah di Jawa Tengah. Bahkan, pihaknya menyebut temuannya lebih dari 500 ribu DPT fiktif sebagaimana yang Tim Hukum Anies-Muhaimin (AMIN) temukan.
“Kita tidak boleh suudzon, yang penting bagi kita bahwa kita menjaga TPS masing-masing. Kalau PDIP kan rapat, setiap TPS petugasnya tidak hanya satu atau dua orang, tetapi masing-masing TPS paling tidak memiliki 20 orang penjaga yang tugasnya untuk menjaga 5 kertas suara. Semuanya kita jaga,” paparnya.
BACA JUGA: PDIP Tak Takut Suara Pendukung Ganjar Pecah ke Gibran, TPD Jateng: Khawatir Itu Energi Negatif
Sementara itu, usai nobar berlangsung, Agustina melakukan simulasi pencoblosan surat suara. Menariknya, ia tak henti-hentinya mengimbau agar relawan maupun pemilih PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud mengawal TPS masing-masing agar tidak ada penggelembungan suara.
“Masih ada tugas khusus bagi seluruh teman-teman pendukung Ganjar-Mahfud. Beberapa saat lalu ada berita bertambahnya jumlah DPT di masing-masing TPS. Kita jaga supaya tidak ada perhitungan penggelembungan suara. Setelah itu jangan tinggalkan TPS sampai perhitungan suara selesai? Siap ya?” ungkapnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto