“Om sekarang sudah pensiun, sudah tua, sekarang ke gunung, larinya ke Bogor tuh daerah Pamijahan situ. Om nanam cabai, sudah panen dua kali, lumayan lah buat hidup,” tuturnya.
Pekerjaan Edi Darmawan kini
Selain menjadi petani cabai, ayah Mirna juga menjadi pengumpul singkong. Bahkan, singkong tersebut ia jual kepada orang Korea, meskipun bukan ekspor secara resmi.
“Terus tanah Om yang di Bitung itu buat ngumpulin singkong dari Lampung. Semua (dari) Sumatera ke bos saya itu namanya Haji Tabroni itu dia kirim ke Merak itu. Dekat itu kan sama Pelabuhan Merak kan Om punya tanah, itu kita jual ke orang Korea. Saya enggak ikut ekspor, karena ekspor sekali gagal, ditolak. Nah kalau melalui Korea ini dibayar terus, biarinlah, untuk lebih dikit, enggak apa-apa,” jelas Edi.
Setelah kepergian anaknya, Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan mengaku tidak lagi menjadi pimpinan perusahaan seperti dulu.
“Nah itu kerjaan Om sekarang kayak gitu, bukan kerja yang hebat-hebat seperti dulu, yang punya karyawan sampai 6 ribu. Itu jasa yang semua kartu kredit kita handle,” imbuh Ayah Mirna. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi