BLORA, beritajateng.tv – Berbagai upaya ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) lakukan untuk mensejahterakan masyarakat di wilayah kerja perusahaan. Salah satunya melalui program pengolahan sampah di Desa Rengel, Tuban dan Bojonegoro, Jawa Timur.
Program pengelolaan sampah yang ExxonMobil Cepu Limited laksanakan tersebut mulai sejak tahun 2015 dan telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap masyarakat.
Menariknya, berkat program tersebut membawa Kepala Desa (Kades) Rengel, Mundir, tampil memukau pengunjung di Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025, di Tangerang, Banten, Selasa, 20 Mei 2025.
Mundir, yang didampingi Community Relation P & GA EMCL Joni Wicaksono, menjelaskan awal mula desanya bisa mengolah sampah, yang kini menjadi salah satu sumber pendapatan asli desa (PADes).
BACA JUGA: Walikota Agustina Minta Revisi Perda Pengelolaan Sampah di Semarang
Mundir melihat sampah di desanya mencapai 25 meter kubik per hari. Terdiri dari sampah plastik dan kertas 10 meter kubik, sampah organik 7 meter kubik, dan sampah campuran (kertas basah, kayu, dan limbah rumah tangga) 8 meter kubik.
Kemudian, ia bersama BUMDes-nya berinisiatif mengolah sampah tersebut agar bisa menjadi penghasilan warga dengan mendirikan bank sampah.
Bank sampah itu mulai berjalan per RT dengan memilah sampah di lingkungan masing-masing. Awalnya, hanya memilah sampah yang langsung bisa terjual.
Lalu, bank sampah itu berkembang menjadi pengolahan sampah lainnya. Sampah rumah tangga yang menghasilkan berbagai olahan seperti maggot, pupuk kompos, eco enzyme, decompose, dan guano.
Program pengelolaan sampah dari ExxonMobil Cepu Limited
Pada tahun 2023, EMCL mendirikan tempat pembuangan sampah (TPS) dan memberikan pendampingan tentang tata kelola pengolahan sampah berbasis keterlibatan masyarakat.