Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineJatengNews UpdatePeristiwa

Tebing Longsor Timpa Dua Rumah di Pudak Payung, Satu Orang Tewas Tertimbun

×

Tebing Longsor Timpa Dua Rumah di Pudak Payung, Satu Orang Tewas Tertimbun

Sebarkan artikel ini
Petugas dan warga membantu membersihkan sisa material longsoran di Perum Pudak Payung Semarang. /Foto: Ellya.

Mendengar hal tersebut, Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau lokasi longsoran di Perum Pudak Payung.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini, tak kenal lelah menyambangi lokasi-lokasi bencana di Semarang.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Di Banyumanik ini kan banyak tempat-tempat yang jadi perumahan yang mungkin tidak sesuai peruntukannya. Seperti disini kan wilayah berbukit bukit. Bahkan ada yang diatas rawan longsor, ” kata Mbak Ita.

Ia menyebut, ada dua rumah yang belakangnya tebing tanpa talud. Sehingga jika terjadi hujan deras berhari-hari membuat tanah di tebing menjadi empuk berlumpur hingga kemudian longsor.

“Ada Dua rumah terdampak dan satunya berlumpur. Dan kebetulan almarhum pak Agung ini posisi sedang tidur siang dan sang istrinya sedang bekerja sebagai guru. Ini sudah dibawa ke RS Banyumanik, untuk besok bisa dimakamkan, ” jelasnya.

Mbak Ita menghaturkan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban. “Kami atas nama Pemerintah Kota Semarang mengucapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga Agung Agustinus, ” Terangnya.

Mbak Ita dan jajaran berupaya mencari solusi dan langkah-langkah penanganan lanjutan dengan mengundang pihak terkait. “Besok jam 9 pihak terkait akan menggunakan ekskavator membuat saluran air yang alirannya bisa dialirkan ke Sungai Kaligarang, ” katanya.

Hal ini untuk mencegah terulang kembali talud longsor. Lebih dari itu, Pemkot Semarang akan mengevaluasi perizinan dan meriview tata ruang izin perumahan.

“Ini yang menjadikan pembelajaran. Izin-izin akan menjadi evaluasi bagi kami khususnya di Dinas Tata Ruang untuk mereview kembali. Bencana longsor ini terjadi di perumahan-perumahan yang mungkin tidak sesuai tata ruangnya, ” sebut Mbak Ita. (Ak/El)

Tinggalkan Balasan