JAKARTA, beritajateng.tv – Kasus meninggalnya Dini Sera Afrianti akibat penganiayaan kekasihnya, Gregorius Ronald Tannur, masih meninggalkan jejak-jejak ganjil. Insiden tragis ini sendiri terjadi di sebuah tempat hiburan malam di Kota Surabaya pada Rabu, 4 Oktober 2023, lalu.
Kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Alfarau, mengungkapkan kronologi sebenarnya atas kasus tersebut saat menjadi bintang tamu podcast Curhat Bang Denny Sumargo di YouTube, Minggu, 22 Oktober 2023.
Menurut Dimas, Dini telah mengalami penganiayaan serius saat berada di tempat hiburan malam tersebut. Pacar Dini, Ronald Tannur, menurut dugaan sempat memukulnya dengan bagian bawah botol kaca minuman beralkohol.
BACA JUGA: Sempat Kirim Pesan Suara Mencekam, Ini 8 Fakta Terbunuhnya Dini oleh Anak Anggota DPR
Setelah itu, lanjut Dimas, Dini yang menjadi lemas akibat pukulan tersebut bersandar di mobil. Namun, Dini berada pada pintu mobil yang tidak tertutup, dan Ronald pun langsung tancap gas hingga Dini terjatuh keluar lantas terseret mobil.
“Dia nyender, begitu mobil digas, dia terseret. Posisinya setengah badan di mobil, setengahnya jatuh keluar. Habis itu keseret, keinjek,” tuturnya.
Akibat kejadian tersebut, tambahnya, Dini mengalami patah pada 6 ruas tulang rusuk sebelah kanan tubuhnya.
Ronald Tannur sempat minta rekaman CCTV untuk menghilangkan bukti dalam kasus kematian Dini
Setelah aksi kekerasan tersebut, Ronald kembali ke lantai atas untuk meminta rekaman CCTV dari basement tempat kejadian. Ia pun menganggap tindakan ini sebagai upaya berniat menghilangkan barang bukti.
Ketika permintaan rekaman CCTV tersebut tidak sekuriti kabulkan, Ronald lantas berpura-pura tidak mengetahui situasi yang telah terjadi.