Permintaan saat ini adalah sayuran organik yang memiliki penampilan menarik, ukuran besar, dan harga yang terjangkau. Permintaan seperti ini sulit terpenuhi karena sayuran organik sejati cenderung memiliki penampilan kurang menarik dan ukuran kecil.
Masyarakat masih belum memahami dan menerima fakta ini. Oleh karena itu, SOGA Farm memilih untuk mengembangkan sayuran non-organik dengan tingkat penggunaan pestisida yang rendah.
Ikhsan menemukan pasar terbaik untuk hasil panennya adalah rumah sakit. Di sana, tampilan fisik sayuran tidak menjadi masalah karena yang terpenting adalah keberlanjutan sayuran yang sehat. Sayuran langsung diolah dan disajikan kepada pasien di rumah sakit, sehingga tidak pernah ada perdebatan mengenai penampilan sayuran mentah.
Ikhsan berharap pemerintah dapat membuat regulasi yang kuat untuk melindungi petani, termasuk kepastian harga. Dia juga tidak berharap adanya subsidi atau bantuan, karena menurutnya hal tersebut hanya akan memanjakan petani. Menurut Ikhsan, petani harus menjadi hebat tanpa mengandalkan bantuan pemerintah.
Salah satu peran penting yang seharusnya pemerintah ambil adalah mengamankan produksi benih. Setelah melakukan pemuliaan benih secara maksimal, produksi benih sebaiknya menjadi monopoli negara dan tidak melalui swastanisasi.
Dengan demikian, jumlah benih yang beredar di pasaran dapat terkontrol. Peredaran benih yang tidak terkontrol menyebabkan produksi sayuran menjadi berlebihan dan harga turun saat musim panen.
Negara seharusnya memonopoli benih dengan membatasi jumlahnya, tetapi benih yang kita lepas haruslah merupakan hasil pemuliaan terbaik sehingga kualitas produksinya bagus dan layak untuk ekspor.
BACA JUGA: Hadiri Tasyakuran Petani, Toni Triyanto Ingin Mengabdi di Tanah Kelahirannya
Drucella Dyahati Sang Agripeneur Wanita
Selain Shofyan dan Ikhsan, ada juga Drucella Dyahati, seorang wanita muda yang berani banting setir dari produser televisi menjadi agripreneur. Dia adalah pendiri 77Mart, perusahaan distributor berbagai kebutuhan pangan yang memiliki sejumlah outlet strategis di Kota Bogor dan sekitarnya.
Drucella memberdayakan petani wanita di kebun sayur yang ia kelola untuk menyediakan sayuran segar dan organik di outletnya. Dia juga menjalin kemitraan dengan petani milenial lainnya, termasuk Shofyan Adi Cahyono (SOM) dan Ikhsanuddin (SOGA). Dru percaya bahwa kekuatan jaringan adalah kunci kesuksesan bisnisnya.
Ketahanan pangan merupakan tujuan utama dari kegiatan pertanian. Melihat semangat para petani milenial di berbagai daerah, menjadi angin segar bagi terwujudnya ketahanan pangan di masa depan.
Namun, peran pemerintah sangat penting dalam menciptakan regulasi yang melindungi petani, menciptakan pasar yang sehat, dan mengedukasi konsumen agar daya serap terhadap produk pertanian semakin baik.
Para petani adalah pahlawan penyedia pangan, dan mereka harus mendapat apresiasi yang tinggi. Pemerintah harus melindungi mereka dari kerugian agar semangat bertani tetap terjaga.
Di negara agraris seperti Indonesia, petani seharusnya menjadi profesi yang terhormat karena mereka adalah penentu keamanan pangan nasional.
Hari Krida Pertanian pada tanggal 21 Juni adalah penghormatan bagi para petani dan semua pejuang di bidang pertanian. Selamat Hari Krida Pertanian 2023. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi