SEMARANG, beritajateng.tv – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengupayakan agar produksi beras di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bisa mencapai 1,2 juta ton dengan mengoptimalkan program pompanisasi sehingga bisa memasok stok daerah tersebut nasional.
“Pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi beras [Jawa Tengah] sebanyak 1,2 juta ton. Kalau kita konversi ke dalam nilai uang, berarti setara Rp10 triliun,” kata Amran di sela kunjungan kerja meninjau kegiatan pompanisasi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, beberapa waktu yang lalu.
Menurut Amran, pompanisasi sebagai solusi cepat untuk meningkatkan produksi beras nasional, termasuk Provinsi Jawa Tengah. Dengan menggunakan pompa, sawah tadah hujan di Desa Kandang memanfaatkan Sungai Comal sebagai sumber air.
“Satu sisi sawah ini butuh air. Di sisi lain air [Sungai Comal] melimpah. Kemudian kita pertemukan air dengan sawah melalui pompanisasi. Inilah solusi cepat untuk tingkatkan produksi,” jelas Amran dalam keterangan di Jakarta.
BACA JUGA: Kritik Impor Beras Kala Rupiah Melemah, Komisi B DPRD Jateng Minta Pemerintah Perhatikan Petani
Amran pun mengharapkan semua pompa bisa cepat terpasang.
“Kalau sudah terpasang semua, saya akan berkunjung lagi,” tutur Amran.
Menurut Amran, pompanisasi bisa meningkatkan produksi beras antara 3-4 juta ton. Jika produksi bisa meningkat, Ia meyakini pendapatan petani juga bisa turut meningkat.
“Ini yang kita harapkan, produksi meningkat, pendapatan petani bertambah, dan NTP (nilai tukar petani) pun ikut naik,” tutur Amran.
Pengaruh pompanisasi pada produksi beras
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan percepatan tanam dengan pompanisasi untuk meningkatkan ketersediaan air irigasi, percepatan olah tanah dan tanam untuk meningkatkan produksi pangan.
“Akan dilakukan intervensi pompanisasi untuk percepatan tanam,” kata Ali.