Ia turut menyinggung adanya tiga relawan Indonesia yang memilih bertahan di Gaza dan menolak dievakuasi keluar. Menurut Idrus, ketiga relawan Indonesia tersebut sudah menyatu dengan warga Gaza dan ingin membantu sebisa mereka.
“Kita bersyukur bahwa teman-teman relawan masih mau bertahan, tetapi tolong jaga kesehatan dan keselamatan, karena harapan kita hanya bertumpu kalian bertiga,” katanya.
Bantuan belum dapat disalurkan
Lebih lanjut, Idrus menyebut bahwa hingga saat ini, RS Indonesia masih belum mendapatkan bantuan. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebenarnya telah berusaha mengirim bantuan obat-obatan ke Gaza. Akan tetapi, bantuan dari Indonesia kabarnya masih mengantre di pintu perbatasan Rafah, Mesir.
“Kita sudah kirim obat-obatan yang cukup banyak, hanya bisa masuk atau tidak, itu belum tau. Jadi kita lihat dan berdoa, karena kondisi di daerah sana sangat memprihatinkan,” kata Idrus.
Sarbini menambahkan, rumah sakit di Gaza saat ini tidak lagi bisa menerapkan standar kesehatan karena keterbatasan. Ketersediaan obat-obatan kini tidak lagi memadai.
Para dokter melayani pasien dengan jarum suntik yang telah digunakan berkali-kali. Bahkan, infeksi luka hingga menyebabkan belatung terjadi di kalangan korbam.
BACA JUGA: Iron Dome Israel Eror, Hantam Rumah Sakit di Tel Aviv
“Tidak bisa membayangkan 2-3 hari kedepannya bagaimana RS Indonesia. Saya hanya bisa berdoa semoga ada keajaiban Tuhan,” lanjut Sarbini.(*)
Editor: Farah Nazila