Orang nomor satu di Ponpes Tahfidz’s Son Darul Mustofa mengaku meminta maaf kepada masyarakat dan sosok ulama di Distrik Demak karena virus video kekerasan yang harus menjadi santri dan pengasuhnya di media sosial.
“Pada nama pribadi saya, saya minta maaf kepada kepemimpinan Sekolah Boarding Islam di semua Demaks karena mereka tidak terkena dampak langsung,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut salah satu penjaga Santri Ponpes Tahfidz, Darul Mustofa, Irma (36) mengatakan bahwa ia terkejut dan ketidaktahuan tentang kejadian itu, tetapi tidak mempertanyakan kejadian yang telah menimpa anak bungsinya yang memiliki perawatan kasarnya yang memiliki perawatan kasar dari pengasuhnya.
“Saya terkejut sebelumnya, tetapi setelah mendapatkan pengakuan dari anak saya, saya akhirnya menarik kesimpulan untuk tidak mempertanyakan kejadian ini,” kata Irma. (Bw / el)