Pewarna Rambut Permanen: Wanita yang menggunakan pewarna rambut permanen memiliki risiko 9% lebih tinggi terkena kanker payudara daripada yang tidak menggunakan.
Risiko ini lebih besar pada wanita Afrika-Amerika. Yaitu hingga 60% lebih tinggi, daripada wanita kulit putih yang mengalami peningkatan risiko sebesar 8%.
Pelurus Rambut Kimia: Wanita yang menggunakan pelurus rambut setiap lima hingga delapan minggu memiliki risiko 30% lebih tinggi terkena kanker payudara.
Kandungan kimia
Konsultan Medis Klinik Dermalogia @dermalogia dan Kepala Departemen Kulit Fakultas Kedokteran UKRIDA itu menjelaskan, beberapa bahan kimia seperti para-phenylenediamine (PPD), resorcinol, dan aromatic amines kerap dikaitkan dengan potensi risiko kanker. Aromatic amines, misalnya, berisiko karena dapat dimetabolisme menjadi karsinogen yang meningkatkan risiko kanker hematologi seperti leukemia.
Lalu, Resorcinol, meskipun lebih terkenal sebagai iritan kulit, juga dapat mengganggu keseimbangan hormonal yang dapat memengaruhi proliferasi sel.
BACA JUGA: Viral Ibu Pedagang Kantin MTs Brebes Marah Buang Dagangan Siswa dan Picu Tangis, Ini Alasannya
Bahan-bahan ini dapat menghasilkan senyawa mutagenik yang merusak DNA, terutama jika penggunaannya tanpa perlindungan atau dalam frekuensi tinggi.
Sacara umum, selain risiko kanker, penggunaan cat rambut yang sembarangan juga dapat memicu masalah lain. Seperti dermatitis kontak alergi dan kerusakan rambut.
Reaksi alerginya antara lain adalah ruam, gatal, atau pembengkakan pada kulit kepala dan wajah. (*)