Scroll Untuk Baca Artikel
Hukum & Kriminal

Visa Tak Diperpanjang, Dua Aktivis HAM Swedia Batal Lanjutkan Aksi Bersepeda di Indonesia

×

Visa Tak Diperpanjang, Dua Aktivis HAM Swedia Batal Lanjutkan Aksi Bersepeda di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Aktivis HAM Swedia
Dua aktivis HAM asal Swedia, Benjamin dan Sanna, saat bersepeda keliling dunia membawa misi perdamaian Sahara Barat. (Foto: Dokumen Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dua aktivis HAM asal Swedia yaitu Benjamin Ladraa (31) dan Sanna Ghotbi (30) batal melanjutkan aksi perjalanan bersepeda keliling Indonesia.

Sebelumnya, mereka berkeliling dunia untuk memperjuangkan kemerdekaan Sahara Barat atas Maroko. Memulai perjalanan pada Mei 2022, mereka telah mengunjungi 18 negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, Benjamin dan Sanna telah mengunjungi berbagai daerah, mulai dari Bali, Banyuwangi, Surabaya, Probolinggo, Solo, dan Yogyakarta.

Rencananya, pada 14 Desember mereka akan meneruskan perjalanan ke Magelang, Semarang, dan Bandung. Namun, rencana tersebut terpaksa batal. Menurut dugaan, mereka mendapat teror dari orang asing.

Dihubungi melalui pesan singkat, Benjamin menceritakan, rumah salah satu kenalannya di Bali telah digeledah secara paksa oleh aparat yang mengaku sedang mencari dirinya dan Sana. Padahal, Benjamin sendiri tidak pernah dihubungi oleh aparat mana pun.

“Kami tidak pernah bersembunyi. Kami telah bersepeda selama lebih dari satu bulan melintasi Bali dan Jawa, melakukan peningkatan kesadaran untuk Sahara Barat secara terbuka,” katanya, Sabtu, 16 Desember 2023.

BACA JUGA: Pegiat HAM Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Jateng, Minta Keadilan untuk Perempuan

Pemerintah Maroko tekan Indonesia hentikan aksi dua aktivis HAM Swedia

Menurut Benjamin, pemerintah Maroko sedang mencoba menekan pemerintah Indonesia untuk menghentikan ia dan Sanna dalam melakukan kampanye terkait Sahara Barat. Apalagi, hanya dalam beberapa minggu di Indonesia, Benjamin dan Sanna telah berhasil melakukan lebih dari lima belas acara publik dan tiga puluh wawancara media.

“Pada hari Rabu perpanjangan visa kami dibatalkan dan diminta meninggalkan negara ini. Kini kami sudah berada di Eropa dengan aman. Namun kami khawatir bahwa pasukan keamanan Indonesia, atas perintah pihak Maroko, akan terus mengganggu orang-orang yang tidak bersalah,” imbuh Sanna.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan