“Saat itu, 748 orang terpaksa memutuskan untuk menjual tanahnya karena tidak ada pilihan lain,” imbuhnya.
Berdasarkan data, total lahan yang terbeli mencapai 191 hektare. Namun, luasan lahan tersebut masih kurang. Ini disebabkan adanya masyarakat yang enggan melepas tanah dengan alasan harga terlalu murah.
Hingga kemudian diketahui ada perbedaan harga tanah untuk warga yang menjual belakangan.
Sesuai data yang didapat Forum Ungkapno, sebanyak 105 orang dengan total kepemilikan lahan 20,5 hektare, tanahnya dibeli seharga Rp400 ribu per meter persegi. Artinya, ada selisih Rp300 ribu per meter dibandingkan harga tanah milik orang yang menjual fase awal.
“Yang ikut aksi hari ini adalah orang-orang yang merasa dirugikan karena tanahnya hanya dihargai Rp100 ribu (per meter). Jadi kami menuntut harga biar sama,” kata Hambali. (*)
editor: ricky fitriyanto