Scroll Untuk Baca Artikel
Nasional

4 Fakta Soal 139 Imigran Rohingya Terdampar di Sabang

×

4 Fakta Soal 139 Imigran Rohingya Terdampar di Sabang

Sebarkan artikel ini
rohingya
Ilustrasi pengungsi Rohingya. (Antara)

SABANG, beritajateng.tv – Belakangan ini imigran Rohingya tengah menjadi sorotan warga Tanah Air. Di sosial media, nama Rohingya masuk ke dalam daftar trending selama beberapa hari belakangan ini.

Sebanyak 139 imigran Rohingya itu kabarnya terdampar di pantai Gampong le Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hal tentang kedatangan pengungsi Rohingya ini pun kembali memantik pro kontra dari para netizen di sosial media.

Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu, muncul sebuah video yang beredar soal pengungsi Rohingya yang merasa makanan yang diberikan oleh warga pribumi tidak cukup untuk mengisi rasa lapar mereka.

BACA JUGA: Pasca Insiden Kericuhan Suporter PSIS Kontra PSS Sleman, Polrestabes Semarang Periksa 13 Saksi

Lantas, apa saja fakta-fakta terbaru tentang pengungsi Rohingya yang kini kembali terdampar di Sabang? Berikut beritajateng.tv beri informasinya.

4 Fakta kedatangan Rohingya di Sabang

1. Sebanyak 139 orang mendatangi Sabang

Jumlah pengungsi Rohingya ini cukup banyak, yakni 139 orang yang terdiri dari pria dewasa 36 orang, wanita dewasa 45 orang, dan anak-anak 58 orang terdiri dari pria dan wanita dengan masing masing berjumlah 29 orang.

Adapun kedatangan mereka di Sabang yakni Sabtu, 2 Desember 2023 pada pukul 2.00 WIB.

“Mereka tiba sekitaran pukul 2.00 WIB, namun masyarakat setempat baru mengetahui sekitaran pukul 2.30 WIB,” kata Cut, Warga setempat.

2. Mendapat penolakan warga setempat

Para imigran Rohingya di pesisir Sabang dengan menggunakan perahu kayu. Adapun kedatangan mereka mendapat penolakan dari warga setempat, dan meminta pihak terkait untuk menangani atau memindahkan mereka dari sana.

“Pernyataan keras kami sampaikan bahwasannya kami selaku warga Le Meulee tidak menerima, menolak keras atas kedatangan pengungsi Rohingya,” kata Pejabat Keuchik (Kepala Desa) Gampong Le Meulee, Doffa Fadhli.

Tinggalkan Balasan