JAKARTA, beritajateng.tv – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang riset dan inovasi daerah.
Kali ini, Brida Jateng meraih dua penghargaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yakni untuk kategori Indikator Optimalisasi Potensi dan/atau Penyelesaian Permasalahan Daerah, dan kategori Indikator Kajian Kebijakan yang Dimanfaatkan.
Penghargaan bergengsi tersebut diterima langsung oleh Kapala Brida Jateng, Mohamad Arief Irianto dalam ajang Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal 2025 yang berlangsung di Jakarta, pada Senin, 27 Oktober 2025.
Ajang ini merupakan bentuk apresiasi BRIN kepada pemerintah daerah (baik provinsi, kabupaten, maupun kota) atas capaian, inovasi, serta kontribusinya dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi di tingkat daerah.
BACA JUGA: BRIDA Kota Semarang Launching Program RUKO KITA, Kolaborasi Implementasikan Riset Lintas Sektoral
Kegiatan tersebut menjadi wadah penghargaan sekaligus motivasi bagi Brida dan Bapperida di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan peran strategisnya sebagai motor penggerak inovasi, riset, dan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Impact Brida Jateng
Dalam kesempatan itu, Kapala Brida Provinsi Jateng, Mohamad Arief Irianto menyatakan capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh jajaran Brida Jateng dalam mengoptimalkan potensi daerah. Selain itu, sekaligus menghadirkan solusi berbasis riset terhadap berbagai permasalahan di masyarakat.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa riset dan inovasi bukan hanya kegiatan akademis, tetapi juga instrumen penting dalam menyelesaikan persoalan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami akan terus memperkuat sinergi dengan Brida dan Bapperida kabupaten/kota agar hasil riset benar-benar memberi manfaat,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam kategori Optimalisasi Potensi dan/atau Penyelesaian Permasalahan Daerah, Brida Jateng berhasil mendorong penerapan riset dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal, termasuk dalam pengembangan potensi unggulan daerah berbasis hasil riset terapan.













