Kesehatan

35 Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi di Indonesia, Ketua Satgas MPox PB IDI Ungkap Cara Pencegahan

×

35 Kasus Cacar Monyet Terkonfirmasi di Indonesia, Ketua Satgas MPox PB IDI Ungkap Cara Pencegahan

Sebarkan artikel ini
Ketua Satgas MPox PB IDI, Hanny Nilasari, saat menyampaikan materi pada media briefing PB IDI, Selasa, 7 November 2023. (Foto: Tangkap layar Zoom)

JAKARTA, beritajateng.tv – Hingga saat ini, penyebaran penyakit cacar monyet alias monkeypox atau MPox di Indonesia semakin meluas. Hingga 6 November 2023, tercatat 35 kasus terkonfirmasi.

Ketua Satgas MPox PB IDI, Hanny Nilasari, mengatakan MPox dapat menular dari manusia ke manusia lain melalui kontak langsung, termasuk saat berhubungan seksual. Dalam paparannya, seluruh pasien MPox di Indonesia adalah laki-laki, di mana sekitar 90 persen antaranya melakukan hubungan seksual sesama jenis.

“Untuk populasi risiko tinggi misalnya multipartner, sedapat mungkin menghindari perilaku yang berisiko, lakukan hubungan seksual dengan pengaman serta lakukan vaksinasi,” himbaunya dalam media briefing PB IDI melalui Zoom Meeting, Selasa, 7 November 2023.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Kadinkes Imbau Langsung Melapor Jika Ada Gejala

Hanny menyebut bahwa penularan MPox juga dapat melalui droplet. Ia mencontohkan, dalam beberapa laporan pasien teridentifikasi memiliki lesi di sekitaran mulut, tonsil, dan area bagian dalam mulut.

Oleh karena itu, ia menyarankan penggunaan masker meski bukan merupakan prioritas pencegahan.

“Saat pasien melakukan komunikasi sangat dekat dengan sangat lama, dropletnya bisa menular dan mengandung virus,” imbuhnya.

BACA JUGA: Daftar Wilayah di Jakarta yang Terjangkit 7 Kasus Cacar Monyet, Dinas Kesehatan Imbau Pakai Masker

Penanganan pertama pasien MPox dengan isolasi dan vaksinasi

Dalam pemaparannya, Hanny menjelaskan bahwa gejala utama MPox adalah ruam atau lesi pada kulit. Meski tidak semua lesi kulit adalah gejala MPox, namun seseorang dengan latar belakang LSL (lelaki seks lelaki), HIV atau imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) untuk selalu berhati-hati dalam mengidentifikasi kulit.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan