“Pimpinan DPR sesuai dengan mekanismenya DPR dan pemerintah sudah menyepakati bahwa pemilu itu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 jadi mekanisme yang sudah berjalan yah kita sepakati dahulu untuk kita jalankan dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sebagian besar dari 110 juta warga memiliki aspirasi agar Pemilu 2024 ditunda. Hal tersebut disampaikan Luhut dalam akun YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3/2022).
“Kalau suara rakyat itu besar, DPR dan parpol pasti mendengar suara konstituen nya. Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira 10 jutalah,” kata dia.
“Kalau menengah bawah itu pokoknya mau tenang. Pengennya ekonomi (lebih baik). Tidak mau lagi seperti kemarin. Kita sakit gigi kan dengar cebong, kampret, kadrun. Itu kan menimbulkan tidak bagus,” katanya. (*)