Rangkap jabatan tak langgar konstitusi, tapi tidak peka secara etika
Adi juga mempertanyakan narasi penciptaan 3,6 juta lapangan kerja. “Kata mereka, pekerjaan sudah tercipta jutaan. Tapi masyarakat bertanya, di mana itu? Tidak terlihat,” kritiknya.
Ia menyatakan bahwa rangkap jabatan memang tidak melanggar konstitusi, tapi secara etika sangat tidak sensitif. “Tak ada aturan yang dilanggar. Tapi secara moral dan ekonomi, ini menyakitkan,” ujarnya.
BACA JUGA: Sayangkan Jutaan Sarjana jadi Pengangguran, Pengamat Adi Prayitno: Harus Rombak Pendidikan Tinggi
Yang lebih memprihatinkan, kata Adi, rangkap jabatan menutup peluang generasi muda untuk tampil.
“Kita sering dengar tentang bonus demografi, tapi posisi strategis yang mengisi tetap orang-orang yang sama. Seakan negara ini krisis SDM,” ucapnya dengan nada satire.
Lebih lanjut, Adi pun memberi pesan bagi rakyat biasa. “Jangan terlalu berharap pada negara. Hidup ini harus diperjuangkan sendiri,” katanya. (*)