SEMARANG, 12/11 (BeritaJateng.tv) – Badan Pengawas Pemilihan Umum menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif dengan tema Memaksimalkan Peran Pengawas Partisipatif di Kota Semarang pada Pemilu 2024.
Sosialisasi pengawasan partisipatif mengajak stakeholders Kelurahan Pengawasan dan Anti Politik Uang, Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, serta Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan se-Kota Semarang.
Anggota Bawaslu Kota Semarang Nining Susanti menjelaskan bahwa demokrasi membutuhkan partisipasi masyarakat untuk ikut aktif menjadi bagian dalam pengawasan.
“Harapan Bawaslu dengan forum sosialisasi ini dapat saling mengenal sehingga membentuk sinergisitas dan kolaborasi yang baik dari pengawas partisipatif yang telah dibentuk Bawaslu Kota Semarang,” ujarnya.
Pada 2019, Bawaslu Kota Semarang telah membentuk 15 Kelurahan Pengawasan dan Anti Politik Uang. Selain itu, Bawaslu Kota Semarang juga telah melahirkan 132 alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP).
Memasuki masa tahapan pemilu 2024, jajaran Pengawas Pemilu Ad hoc juga telah terbentuk. Sejak dilantik menjadi Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), mereka aktif terjun melakukan tugas pengawasan.
Peran masing-masing pengawas partisipatif sangat dibutuhkan untuk memasifkan fungsi pencegahan atas potensi pelanggaran Pemilu demi mewujudkan Pemilu yang berintegritas.
Dalam memasifkan fungsi pencegahan tersebut, yang utama pengawas Pemilu harus mengetahui apa yang dilarang dan apa yang tidak dilarang. Dua poin utama ini yang juga harus disebarluaskan kepada masyarakat.