SEMARANG, beritajateng.tv – Menjadi penyandang tunanetra bukan berarti tak berdaya. Hal tersebutlah yang kemudian coba dipatahkan oleh Basuki, penyandang tunanetra sekaligus pendiri Komunitas Sahabat Mata.
Kepada beritajateng.tv, Basuki menegaskan, bersama Sahabat Mata ia ingin membuka ruang baru bagi teman-teman tunanetra meski di tengah keterbatasan.
“Salah satu misi Sahabat Mata adalah membangun sinergi aktif antara penyandang disabilitas maupun non penyandang disabilitas dalam upaya mewujudkan masyarakat yang inklusi,” kata Basuki, Senin 29 Mei 2023.
BACA JUGA: Kisah Basuki, 15 Tahun Bersama Sahabat Mata Sebarkan Harapan Bagi Tunanetra Semarang
Salah satu ruang baru ciptaan Basuki untuk tunanetra adalah Radio SAMA FM. Melalui SAMA FM, Basuki ingin teman-teman tunanetra yang memiliki minat dalam dunia broadcasting terus dapat berkarya.
“Sehari-hari di Sahabat Mata ada radio, semuanya tunanetra, penyiarnya ada dimana-mana dan dari rumah masing-masing juga bisa,” lanjutnya.
Selain SAMA FM yang memiliki pusat di Rumah Sahabat, markas Sahabat Mata di Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Basuki juga menyatakan bahwa ada Radio Tunanetra Indonesia (RTI). Radio ini menjadi wadah bagi tunanetra untuk menyalurkan bakatnya. Namun siapa sangka, ternyata perjalanan radio SAMA FM tidaklah mudah.
Mulai mengudara 2010, Basuki mengaku awalnya kesulitan melakukan pelatihan radio. Alasannya karena tidak semua bisa melatih tunanetra.