SEMARANG, beritajateng.tv – Teka-teki kasus kematian Vina Cirebon hingga kini masih menjadi objek perbincangan publik. Salah satunya adalah YouTuber indigo Frislly Herlind.
Datang ke sesi podcast Atta Halilintar ‘Need A Talk’, Frislly Herlind secara blak-blakan mengungkap identitas DPO (Daftar Pencarian Orang) yang diduga pelaku pembunuhan Vina Cirebon.
Ia pun menyampaikan bahwa pelaku pembunuhan Vina Cirebon sebenarnya berjumlah 12 orang, bukan 11 orang.
Dan salah satu pelaku tersebut memiliki power atau kekuatan yang cukup besar.
“Kalau Frislly lihat, pelaku bukan 11, tapi 12. Jadi, 4 orang nih yang seharusnya dicari,” ujar Frislly dalam podcast Atta Halilintar, Sabtu 25 Mei 2024.
Bahkan, mantan kekasih Jordi Onsu itu menyebut bahwa beberapa pelaku pembunuhan Vina Cirebon itu kabur ke luar negeri dan mengganti identitasnya.
“Mungkin, malah ada yang enggak di Indonesia. Kalau orang-orang itu awalnya pindah ke Jakarta lalu mengubah identitasnya, iya.” tambahnya.
BACA JUGA: Begini Pesan Pegi DPO Kasus Vina 2016 untuk Sang Ibu Usai Tertangkap: Saya Ikhlas Jadi Tumbal
Frislly kemudian mengungkapkan salah satu identitas DPO pelaku.
“Salah satu orang, yang aku lihat sih lumayan kuat ya posisinya, maksudnya secara keluarga lumayan kuat gitu, terpandang. Sudah biasa dia melakukan kesalahan, lalu aman-aman saja,” lanjut Frislly.
Menurutnya, pelaku tersebut mulai ‘bergerak’ ketika kakak dari korban Vina melaporkan kasus pembunuhan adiknya.
“Dia awalnya tidak setakut ini, tapi ketika kakaknya (Vina) mulai mengkasuskan, mulailah dia mencuci otaklah, mengganti identitas, pergi sejauh mungkin, mengubah penampilan, itu jelas.” tambahnya.
YouTuber indigo itu juga mengatakan bahwa kejadian yang Vina alami lebih sadis dari filmnya, yakni Vina: Sebelum 7 Hari.
“Jadi, bisa kita bilang yang khorin seperti Vina sampaikan ini semuanya benar dong?” tanya Atta.
“Benar, bahkan kalau kejadian nyatanya lebih parah atau enggak, lebih parah kejadian nyatanya kak,” ungkap Frislly.
Menurut Frislly, para pelaku sudah merencanakan untuk menculik dan melakukan hal tidak senonoh kepada Vina Cirebon. Namun, salah satu pelaku mendadak gelap mata.
“Kalau kita lihat, tarik mundur ya, yang aku lihat ini kejadian yang memang sudah direncanakan untuk menculik almarhumah. Memang mau diculik, berbuat tidak senonoh, tapi tidak sampai meninggal,” beber Frislly.
“Tapi, karena ada perlawanan dari almarhumah dan pasangannya, yang menyebabkan pelaku merasa, ‘aduh, kenal lagi’. Jadi, pasangannya Vina sama pelaku itu saling kenal. Jadi, ketakutan itulah yang membuat dia mengambil benda tumpul untuk menghantam mereka berdua.”
