SEMARANG, beritajateng.tv – Aksi geng motor dan kelompok gangster di beberapa kota di Jawa Tengah makin meresahkan warga. Banyak pelakunya masih remaja, bahkan usia sekolah. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebut pesantren bisa jadi solusi membina gangster remaja agar kembali ke jalur yang benar.
Menurutnya, fenomena ini belum tergolong sebagai kejahatan terorganisir, tetapi harus segera ditangani.
“Kita anggap kenakalan remaja ini masih timbul-tenggelam, kumat-kumatan. Dan yang sekarang muncul ini, banyak anak di bawah usia yang hanya ikut-ikutan,” kata Gus Yasin dalam keterangan tertulis, Minggu, 18 Mei 2025.
BACA JUGA: Tiga Gangster Pembacok Mahasiswa Udinus Hingga Tewas Kena Vonis Penjara: 10 dan 10,5 Tahun
Ia menegaskan bahwa penanganan tidak cukup hanya melalui tindakan tegas. Pendidikan karakter menjadi kunci utama membentuk perilaku positif.
“Sekarang ini banyak kasus gangster yang pelakunya anak-anak muda, generasi zilenial. Kenapa mereka gak kita arahkan ke kegiatan yang lebih kreatif dan positif saja?” ujarnya.
Usulan pembinaan remaja gangster dan geng motor di pondok pesantren
Gus Yasin menyarankan agar remaja yang sudah sulit dibina secara umum, bisa mendapat pembinaan melalui pesantren atau sekolah berasrama.
“Kalau memang [gangster] sudah sulit ditangani, kita bisa ajak kerja sama dengan Muslimat, Aisyiyah, atau pondok pesantren untuk memberikan edukasi,” jelasnya.