SEMARANG, 4/6 (beritajateng.tv) – Diskusi Terfokus (FGD) “Kurikulum Cek Fakta & Literasi Berita di Sekolah” yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Patra Convention Hotel Semarang melibatkan pelaku, pengamat, dan pengambil kebijakan pendidikan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Belasan peserta yang selama FGD dibagi menjadi dua kelompok telah menunjukkan semangat mereka sejak pagi. Hal tersebut diamini Dewi Sari yang hari itu bertindak sebagai fasiltator FGD.
“Semua peserta sungguh penuh energi, terus bersemangat hingga acara selesai. Pesertanya juga variatif, mulai dari guru sampai doktor yang sangat paham dunia pendidikan,” ungkapnya, Jumat (3/6/2022).
Chief Operating Officer Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) itu memulai diskusi dengan meminta peserta mendata berbagai informasi keliru atau hoaks yang berkembang di sekolah, lalu mengategorikannya sebagai misinformasi atau disinformasi.
Perlu diketahui, misinformasi adalah informasi salah yang tersebar dan dipercayai kebenarannya. Sementara, disinformasi merupakan informasi tidak benar yang sengaja disebarkan untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan temuan tersebut, Dewi pun meminta kedua kelompok untuk menguji informasi dengan melakukan adopsi cek fakta dan literasi berita, kemudian mempresentasikannya ke hadapan seluruh peserta diskusi.
“Setelah dipresentasikan, peserta diberi waktu 20 menit untuk memetakan permasalahan ini serta membuat analisis SWOT. Mereka juga kami minta untuk memetakan langkah-langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya, kemudian diakhiri dengan membuat simpulan,” tandas perempuan berjilbab ini.