Scroll Untuk Baca Artikel
Cek Fakta

CEK FAKTA: Kedatangan Pengungsi Rohingya untuk Menangkan Paslon Tertentu dalam Pilpres 2024

×

CEK FAKTA: Kedatangan Pengungsi Rohingya untuk Menangkan Paslon Tertentu dalam Pilpres 2024

Sebarkan artikel ini
rohingya
Ilustrasi pengungsi Rohingya. (Antara)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pada awal Januari 2024, beredar sebuah narasi di sosial media Instagram dan Facebook yang menyebut bahwa kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia memiliki tujuan tertentu.

Dalam narasi itu, tertera bahwa kedatangan pengungsi Rohingya untuk memenangkan pasangan calon (paslon) tertentu dalam Pilpres 2024.

Adapun narasi itu menyertakan sebuah kasus tentang seorang pengungsi Rohingya yang pernah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Pengunggah juga menyebut bahwa ada kemungkinan pengungsi tersebut ikut mencoblos saat Pemilu 2018 silam.

Dengan adanya klaim beredar soal pengungsi Rohingya tersebut, apakah benar mereka akan masuk DPT dan memilih saat Pemilu berlangsung?

Hasil penelusuran ‘kedatangan Rohingya untuk Pemilu’

Merujuk pada pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sejak tahun 2017, etnis Rohingya terusir dari Myanmar. PBB menyatakan bahwa pengungsi tersebut adalah kelompok minoritas paling teraniaya di dunia atau “the most persecuted minority in the world.”

BACA JUGA: CEK FAKTA: Ketum Golkar Airlangga Hartanto Tak Lagi Dukung Paslon 02, Gibran Terbukti Curang

Laporan terbaru dari International Crisis Group, organisasi independen yang berfokus di isu perdamaian, mengungkap Pemerintah Bangladesh telah gagal menjaga keamanan warga Rohingya dari kelompok bersenjata dan geng kriminal yang berjuang untuk menguasai kamp-kamp tersebut yang menyebabkan banyak pengungsi tewas.

Tak hanya itu saja, terdapat banyak kasus penculikan dari geng kriminal yang terus berkembang hampir empat kali lipat sepanjang tahun 2023.

Sementara itu, dukungan internasional terhadap respons kemanusiaan terhadap Rohingya semakin berkurang. Pada tahun 2022, permohonan bantuan kemanusiaan PBB hanya didanai sebesar 63 persen, dan janji yang diberikan telah menurun lebih tajam lagi pada tahun 2023 hingga saat ini.

Hal tersebut membuat organisasi-organisasi kemanusiaan terpaksa harus mengurangi layanan penting seperti Program Pangan Dunia (WFP) PBB terpaksa memotong jatah makanan sebanyak dua kali, yaitu dari $12 menjadi $8 per orang per bulan, atau hanya 27 sen per hari.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan