Senada, Ketua PPDB Kota Semarang, Erwan Rachmat mengatakan, cukup banyak masyarakat yang kurang paham mengenai sistem PPDB. Meskipun sosialisasi sudah berjalan hingga tingkat bawah. Mereka yang belum paham dan berkonsultasi ke posko PPDB.
“Itu dalam rangka konsultasi, konfirmasi. Jalur prestasi seperti apa, zonasi seperti apa. Kami menjelaskan satu per satu. Tidak ada yang namanya nitip apalagi mekso-mekso. Sama sekali,” tegas Erwan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Lakukan Klarifikasi Panitia PPDB
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo mengatakan, sudah meminta klarifikasi kepada pihak yang berstatemen adanya titip menitip. Dari hasil klarifikasi, kesimpulannya, bahwa statemen tersebut merupakan human error.
“Beliau sudah menyatakan permohonan maaf terhadap statemen tersebut,” ucapnya.
Menurut Rahmulyo, sistem PPDB online ini sudah transparan dan menghindari praktik kecurangan. Algoritma komputer mendeteksi siapa saja yang memenuhi persyaratan.
“Kalau ada titip menitip, dengan cara apa titip menitip? Kalau 1 – 40 keterima, tidak mungkin masuk ujug-ujug geser yang lain. Online menurut saya sudah setransparan mungkin dan sebaik mungkin menghindari praktik kecurangan. Makanya, saya klarifikasi soal statemennya itu,” paparnya. (*)