Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Dishub Bakal Tambah Titik Parkir Elektronik di Semarang, Ada Zonasi dengan Tarif Berbeda

×

Dishub Bakal Tambah Titik Parkir Elektronik di Semarang, Ada Zonasi dengan Tarif Berbeda

Sebarkan artikel ini
Dishub Bakal Tambah Titik Parkir Elektronik di Semarang, Ada Zonasi dengan Tarif Berbeda
Kabid Parkir Dinas Perhubungan Kota Semarang, Gama Ekawira Arga Nugraha. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Perhubungan Kota Semarang berencana menambah titik parkir elektronik di Kota Semarang sebagai upaya untuk mendorong peningkatan pendapatan retribusi parkir tepi jalan.

Kepala Bidang (Kabid) Parkir, Dinas Perhubungan Kota Semarang, Gama Ekawira Arga Nugraha mengatakan, saat ini parkir elektronik ada 450 titik di Kota Semarang.

“Tahun 2025, akan menjadi 700 titik parkir elektronik. 700 titik itu akan kami dorong perlahan,” ujar Gama, Jumat, 17 Januari 2025.

BACA JUGA: Jalan Depok dan MH Thamrin Kini Jadi Kawasan Khusus Parkir Elektronik, Tak Boleh Bayar Cash

Pihaknya cukup antusias dengan penambahan titik parkir elektronik. Meskipun banyak faktor yang harus dihadapi, seperti SDM juru parkir (Jukir), serta menyiapkan sarana prasarana untuk sosialisasi kepada masyarakat mana saja titik parkir manual yang beralih menjadi parkir elektronik.

Dia menyebutkan, salah satu kendala utama parkir elektronik adalah sumber daya manusia (SDM). Banyak pula juru parkir (Jukir) yang belum terbiasa menggunakan aplikasi di smartphone mereka.

Untuk mengatasi hal ini, Dinas Perhubungan secara rutin terus menerus mengadakan penyuluhan terhadap jukir.

Tak hanya itu, Dinas Perhubungan juga melakukan monitor aktivitas perkir elektronik melalui sistem. Jika ditemukan jukir yang tidak mengaktifkan aplikasi, petugas Dinas Perhubungan akan turun langsung untuk memastikan penyebabnya.

“Jukir yang tidak sesuai ketentuan akan dievaluasi. Kami fokus meningkatkan kemampuan SDM,” jelas Gama.

Kesiapan masyarakat juga menjadi tantangan lain. Sebagian pengguna parkir masih lebih memilih transaksi tunai, baik karena tidak memiliki e-wallet maupun karena kecepatan transaksi manual dianggap lebih praktis.

“Transaksi elektronik memang butuh waktu lebih lama di banding manual. Kami akan mengoptimalkan aplikasi agar prosesnya lebih cepat,” tambahnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan