SEMARANG, beritajateng.tv – Harga daging ayam yang tak kunjung turun tentunya membebankan masyarakat. Disinyalir, langkanya pakan ayam menjadi penyebab utama harga ayam mengalamin kenaikan.
Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Ratna Kawuri merespons hal tersebut. Menurut pantauannya, segala harga terkait kebutuhan pokok masyarakat hingga kini relatif stabil.
“Harga mulai dari telur, daging, minyak, bawang, cabe itu relatif stabil. Bahkan kalau dari harganya, kalau kita bandingkan dengan Provinsi sekitar, kita lebih rendah,” ucap Ratna saat beritajateng.tv temui di Kantor Gubernur Jateng, Rabu, 26 Juli 2023.
BACA JUGA: BI Ungkap Faktor Penyebab Harga Daging Ayam Hingga Picu Inflasi
Terkait harga daging ayam yang melejit naik, Ratna menyebut permintaan dan penawaran atau mekanisme pasar menjadi penentu harga.
“Nah, kalau yang terkait dengan kenaikan ayam, supply-demand (permintaan-penawaran) itu pasti kan. Kalau ada demand-nya tinggi, supply-nya anjlok, itu pasti ada gap, atau sebaliknya. Kalau ini supply tinggi demand kecil, pasti ada disparitas harga di situ,” paparnya.
Terus jaga keseimbangan harga produksi dan konsumsi di kala tingginya harga ayam
Di tengah harga daging ayam yang tergolong tinggi, Ratna mengklaim Pemerintah terus menjaga keseimbangan harga antara produksi dan konsumsi. Upaya mengatasi langkanya pakan ayam, khususnya jagung, ia menyebut telah ada pemetaan.
“Makanya kemudian Pemerintah memetakan kebutuhan-kebutuhan bahan baku. Kalau bicara jagung, yang butuh jagung apa aja sih di luar produksi dan pakan ternak. Itu kemudian dipetakan seberapa. Sekali lagi kalau menjaga pasokan ini bisa terpenuhi dari dalam negeri apa tidak. Tapi semuanya based on data,” bebernya.