Sebelumnya, banyak yang menganggap Ganjar sebagai sosok penerus Jokowi. Kemungkinan pemilih Jokowi pada Pemilu 2019 lalu akan memberikan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah itu. Akan tetapi, Prabowo selalu mendapat endorsment dari Jokowi sehingga sebagian massa presiden perlahan berpindah ke Prabowo Subianto. Hal tersebut membuat elektabilitas Ganjar dan dukungan dari masyarakat semakin menurun.
Selain itu, anjloknya elektoral Ganjar juga karena batalnya gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Berdasarkan kacamata publik, Ganjar seolah menjadi salah satu tokoh penyebab Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah karena lantang menolak Timnas Israel.
Elektabilitas Ganjar Merosot, Efek Loyalitas Terhadap Partai?
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait pilihan politik pada tanggal 31 Maret – 9 April 2023 menunjukkan trafik pemilihan tokoh publik sebagai bakal calon presiden 2024. Adapun hasil surveinya menunjukkan sebagai berikut.
1. Pada pilihan calon presiden, tampak terjadi pergeseran yang sangat besar. Pada tiga besar capres, elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami kemunduran, Prabowo cenderung menguat, sementara Anies relatif tidak banyak berubah.
2. Pada simulasi daftar 19 nama, Ganjar Pranowo 19.8%, turun signifikan dari 27.1% pada Februari lalu. Prabowo Subianto 19.3%, sedikit menguat dari 17.9% pada Februari. Sementara Anies Baswedan 18.4%, juga sedikit menguat daripada Februari lalu 17.2%.
3. Pada simulasi tiga nama, Prabowo Subianto unggul 30.3% (Februari 26.7%). Kemudian Ganjar Pranowo 26.9% (Februari 35%), dan Anies Baswedan 25.3% (Februari 24%).
4. Ada kemungkinan pernyataan Ganjar Pranowo terkait timnas Israel sehingga terjadi pembatalan penyelenggaraan PD U-20 di Indonesia menjadi penjelas dibalik merosotnya basis dukungan Ganjar. Nama Ganjar Pranowo juga disebut cukup banyak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Beberapa hal tersebut yang membuat elektabilitas Ganjar Pranowo menurun.
Selain hasil survei terkait bakal calon presiden RI, LSI juga memberikan penjelasan terkait pilihan politik dan loyalitas masyarakat terhadap partai. PDIP hingga saat ini masih paling banyak dipilih, 17.7%. Kemudian Gerindra 12.8%, Golkar 7.8%, PKS 7.6%, Demokrat 5.4%, PKB 4.4%, NasDem 4.1%, Perindo 3.1%, dan partai lain kurang 2%, dan sekitar 30.7% belum menunjukkan dukungannya (*).