“Biasanya bdi tempat wisata ya wisata saja, tapi kali ini ada edukasi juga. Tadi saya juga menyaksikan ada eduksi mengenai stop pernikahan anak hingga stop kekerasan perempuan dan anak, jadi banyak positifnya,” ucapnya.
Adapun Wakil Walikota Semarang, Hevearita G Rahayu, menjelaskan kegiatan yang digelar akan jadi agenda tahunan m
“Selain melestarikan budaya berupa batik, acara yang digelar juga menjadi upaya melindungi dan mengedukasi perempuan dan anak,” papar Mbak Ita sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, penampilan anak-anak dal acara membuktikan jika anak-anak di Kota Semarang punya segudang prestasi.
“Untuk mewadahi hal itu, kami bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian PPPA, Bank Jateng hingga Bank Indonesia, hingga terlaksananya acara ini,” tambahnya. (Ak/El)