“Kalau inflasi data sudah ada, pertumbuhan ekonomi sudah ada. Inflasi itu data-datanya dari BPS pusat yang disampaikan kepada Menteri Tenaga Kerja, menteri lalu ke gubernur, lalu ke dewan pengupahan provinsi dan bupati/walikota,” tegasnya.
Apindo tak khawatir naiknya UMP 2024 berpengaruh pada investor
Sementara itu, Wakil Ketua Apindo Jateng, Dedi Mulyadi mengatakan mengenai penetapan UMP dan UMK sudah ada perhitungannya tersendiri. Pihaknya telah mengajukan rekomendasi ke pemerintah.
“Ya besok lihat hasilnya saja, karena kita ada tiga masukan dari pemerintah, Apindo, dan dari pekerja. Kemarin sudah masuk ke Wali Kota, sudah lanjut ke Provinsi, jadi saya rasa ikut aturan saja,” ujar Dedi.
Menurut keterangannya, Apindo Jateng mengusulkan kenaikan UMP sebesar 3,6 persen. Namun pemerintah memberi usulan kenaikannya sebesar 4,02 persen.
“4,02 itu dari pemerintah, dari Apindo itu 3,6 persen,” bebernya.
BACA JUGA: Minta Buruh Tak Tuntut Kenaikan Upah ke Pengusaha, Prabowo Dapat Kritik Serikat Pekerja: Keliru Itu
Dedi mengaku tak khawatir dan ikut Pemerintah terkait apakah kenaikan UMP akan berpengaruh pada investor.
Pihaknya secara penuh percaya lantaran rumusan formula UMP telah dipertimbangkan sematang mungkin.
“Skema itu kan bukan asal-asalan bicara yang tentu melalui penelitian dan berbagai pihak. Saya rasa sih kami berpatokan pada Pemerintah saja,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi