“Saya ingin coba [bikin konten] nanti, biar tahu sejauh mana. Aturannya juga abu-abu, ya tunggu saja edukasi dari pihak terkait. Kalau dapat teguran, ya saya terima sebagai bentuk edukasi untuk masyarakat,” tuturnya.
Panser Biru berharap regulasi yang mengatur dokumentasi di stadion tidak terlalu kaku. Mereka menilai aktivitas konten kreator justru bisa memberikan dampak positif bagi promosi klub dan meningkatkan animo masyarakat untuk kembali mendukung PSIS Semarang.
BACA JUGA: Resmi Terlantik, DPP Panser Biru 2025-2028 Prioritaskan Konsolidasi Internal
Baru-baru ini media sosial sempat heboh oleh kabar adanya regulasi pelarangan penonton untuk merekam pertandingan Super League 2025/2026. Larangan ini disebut-sebut ada kaitannya dengan hak siar yang dipegang oleh Emtek Group.
Kabar tersebut telah diklarifikasi oleh operator kompetisi I.League yang menegaskan, tidak ada regulasi khusus yang membatasi penonton umum di stadion. Pihak penyelenggara tetap membolehkan penonton mengambil gambar baik foto maupun video asal tidak mengomersilkan.
Hal tersebut bertujuan untuk menjaga profesionalisme dan keberlanjutan ekosistem penyiaran. I.League menetapkan batasan tugas yang jelas bagi awak media serta para pembuat konten komersial. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi