IDI Pastikan Tak Sanksi Dokter yang Gabung PDSI

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT saat jumpa pers Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) 114 di kantor IDI Jateng, Kota Semarang, Kamis (19/5/2022). (ricky fitriyanto/beritajateng.tv)

SEMARANG, 19/5 (beritajateng.tv) – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memastikan tak akan memberi sanksi jika ada dokter yang bergabung menjadi anggota Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI).

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT menegaskan tidak pernah mengeluarkan anggota IDI yang bergabung ke PDSI.

Adib menegaskan, yang membuat statement bahwa anggota PDSI keluar dari IDI bukanlah dari pihaknya.

“Statement bahwa anggota PDSI keluar dari IDI itu bukan kami. Tapi ketua PDSI sendiri,” kata Adib dalam konferensi pers Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) 114 di kantor IDI Jateng, Kota Semarang, Kamis (19/5/2022).

Menurutnya, sampai saat ini IDI masih berkomunikasi dengan anggota dan pengurus PDSI. Bahkan sejumlah anggota PDSI menyampaikan tidak keluar dari IDI.

“Ada beberapa daerah yang mengklarifikasi bahwa berkomunikasi dengan teman-teman pengurus PDSI. Mereka pun sampaikan tidak seperti itu,” katanya.

Dikatakannya, anggota IDI dianggap keluar jika sudah membuat surat pengunduran diri secara tertulis.

“Jadi mohon maaf, selama dia tidak secara tertulis mengundurkan diri sebagai anggota IDI, maka mereka tetap menjadi anggota IDI,” paparnya.

Dia menambahkan, selama anggota IDI tidak mengundurkan diri secara tertulis, maka dia masih berhak untuk mendapatkan pengawasan pelaksanaan etik kedokteran. Namun, jika anggota mengundurkan diri, maka IDI tak bisa menghalangi.

“Kita tidak bisa menghalangi juga kalau ada yang ingin mengundurkan diri. Jadi sampai sekarang belum ada (anggota PDSI mengundurkan diri dari IDI),” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan