JAKARTA, beritajateng.tv – Program Kartu Prakerja telah memberikan dampak positif bagi banyak peserta, termasuk Dina yang kini telah membuka usaha seblak.
“Saya ikut Prakerja tahun 2020, setelah itu saya buka usaha seblak. Alhamdulillah, sekarang berkembang, jadi jual menu lainnya juga,” kata Dina dengan senang hati saat berbincang dalam acara temu alumni Prakerja di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/6/2023).
Dengan penuh antusias, ia juga menceritakan bahwa ia telah menjadi pembicara dalam beberapa seminar kewirausahaan berkat pengetahuan yang ia dapatkan melalui kelas pelatihan UMKM Prakerja.
Sebagai pemilik bisnis kuliner mi ayam dan seblak, ia mengakui bahwa program Kartu Prakerja telah memberinya pemahaman dan keberanian untuk membuka bisnis kuliner sendiri.
Keberhasilan serupa juga Syarif Fauzi raih, seorang alumni Prakerja dari Indramayu. Berkat mengikuti program Kartu Prakerja, Syarif mampu menjalankan bisnis angkringan dan saat ini telah memiliki lima gerobak.
“Saya merupakan salah satu alumni yang benar-benar terbantu dari Prakerja, karena saya ambil pelatihan UMKM, dan tiga bulan berikutnya saya nekat buka UMKM sampai sekarang. Alhamdulillah,” ujar Syarif dengan bangga.
Dina dan Syarif adalah contoh dari jutaan peserta program Kartu Prakerja yang telah mengubah nasib mereka berkat program pemerintah ini.
Program Kartu Prakerja Buat Tingkat Pekerjaan Meningkat
Rasa antusiasme terpancar dari wajah-wajah para alumni Prakerja saat mereka berkumpul. Mereka adalah ratusan alumni terpilih dari enam kabupaten/kota di Jawa Barat yang berkumpul untuk menikmati hidangan dan berbagi pengalaman dengan sesama alumni.
Acara utamanya ialah diskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang pemandunya yakni Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari.
Dalam sesi tanya jawab, para alumni diberi kesempatan untuk bertanya, memberikan kritik dan saran, serta menceritakan pengalaman mereka dalam membangun usaha.
Berdasarkan data dari Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja untuk kuartal I-2023, sekitar 24 persen peserta Prakerja yang sebelumnya menganggur, mengaku telah mendapatkan pekerjaan atau bahkan memulai usaha setelah menyelesaikan kursus dan menerima insentif dari Prakerja. Angka ini tentu menjadi dorongan yang positif untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia dan mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Pada tahun ini, Pemerintah menerapkan Skema Normal pada program Kartu Prakerja. Besaran bantuan yang setiap peserta terima adalah sebesar Rp4,2 juta.
Secara rinci, bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca-pelatihan sebesar Rp600 ribu yang diberikan satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
BACA JUGA: Program Kartu Prakerja, Upaya Pemerintah Perkecil “Mismatch” Angkatan Kerja
Peserta Prakerja Capai 17 Juta Orang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2020 hingga saat ini, jumlah peserta program Kartu Prakerja telah mencapai 17 juta orang.
Dengan jumlah yang begitu besar, program ini telah menjadi langkah yang massif. Sekitar 54 persen pesertanya adalah perempuan dengan tingkat pendidikan umumnya di bawah SMA.
Setelah menyelesaikan program, sebagian dari mereka mendapatkan pekerjaan baru, sementara yang lain menjadi pengusaha atau UMKM. Pemberdayaan seperti ini terus Pemerintah kembangkan.
Seiring dengan itu, Prakerja menjadi salah satu program Pemerintah yang efektif dalam meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengatasi bonus demografi saat ini.