Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut mengatakan, selama ini sejumlah upaya sudah Pemprov Jateng lakukan untuk menstabilkan harga beras. Seperti melakukan operasi pasar agar harga beras turun. Selain itu, bantuan beras juga digelontorkan bagi masyarakat kurang mampu.
“Bantuan beras ini juga penyalurannya terus menerus. Selain dari Pemprov Jateng, ada juga dari Bulog dan pemerintah pusat,” paparnya.
Ketua DPRD Jateng Sumanto sebut harga cabai jadi indikator inflasi
Ia menambahkan, harga cabai di sejumlah daerah saat ini juga naik cukup tinggi. Bahkan harganya ada yang mencapai lebih dari Rp 100 ribu per kilogram. Sumanto menyoroti naiknya harga cabai yang kerap menjadi indikator inflasi.
“Cabai ini memang bukan kebutuhan primer, tapi orang terlanjur banyak yang suka sehingga naiknya harga cabai cukup berpengaruh dan menjadi indikator inflasi,” katanya.
Menurutnya, masyarakat juga mengantisipasi kenaikan harga cabai yang kerap terjadi. Salah satu caranya dengan menanam cabai sendiri di rumah.
“Kesadaran perlu kita tumbuhkan. Misalnya dengan menanam lima pot cabai per rumah sudah bisa memenuhi kebutuhan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Harga Kebutuhan Pokok Terus Naik, Sukirman Minta Pemerintah Aktif Pantau Pasar
Sumanto menegaskan, DPRD Jateng akan terus memantau kenaikan harga komoditas pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan adanya penimbunan yang menyebabkan harga-harga naik. Ia menilai kenaikan harga komoditas pokok terjadi akibat hukum pasar.
“Ini sudah menjadi hukum pasar, jika permintaan naik, harga juga akan naik. Di Indonesia tradisinya setiap tahun ada dua momentum besar yaitu Lebaran, serta Natal dan Tahun Baru. Ibaratnya orang menabung setahun mereka belanjakan pada dua momen itu,” ujarnya. (adv)
Editor: Ricky Fitriyanto