“Paling gampang ngelatih dari anakan, kita buat di awal-awal burung macaw laper. Jadi dia hapal sama kita, dari kecil sampai gede usia segini,” katanya.
Resiko burung hilang dari pantauan
Umumnya, burung macaw dapat terbang bebas selama 1 hingga 2 menit. Tapi, salah satu burung yang Rizal latih mampu bertahan di udara selama 30 sampai 90 menit.
“Kalau yang bisa durasi hingga 1,5 jam itu laku Rp200 juta. Tapi emang untuk ngelatihnya sampai kaya gitu agak lama, bahkan tahunan,” ungkap Rizal.
Namun, dalam sesi free fly, Rizal menuturkan bahwa beberapa kali burung macaw miliknya gagal kembali. Bahkan, salah satu burungnya pernah hilang kontak dari yang sebelumnya terbang di area Kliping Tembalang.
Oleh karena itu, untuk pencegahan dan pengamanan, Rizal memasang GPS di kaki burung macawnya. Meski begitu, tidak jarang GPS ikut rusak selama penerbangan.
“Dari Klipang Tembalang itu sampai ke Genuk, posisi GPS mati, akhirnya ada orang posting di facebook nemu burung saya, masih di kabel belum turun ke orang, itu sekitar 12 km,” jelasnya.
BACA JUGA: Raup Untung dari Momen 17 Agustusan, Penjual Atribut Merah-Putih Mulai Buka Lapak di Pinggir Jalan
Ia pun tak bisa membayangkan jika suatu saat nanti burung macawnya hilang. Bahkan, hingga saat ini, jika ia terpaksa berpergian ke luar kota, ketiga burung kesayangannya akan ikut serta.
“Mereka sudah saya anggap anak sendiri,” tandasnya.(*)
Editor: Farah Nazila