“Kejahatan di dunia maya semakin berkembang juga. Aktor-aktor semakin memiliki kapasitas untuk melakukan serangan-serangan,” paparnya.
Ia pun menyebut akan melakukan back up data secara berkala.
“Iya, back up secara berkala. Back up jadi sistem yang benar-benar kita kontrol bersama-sama,” tandas AHY.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 30 layanan publik yang kena dampak serangan siber di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 sudah pulih lewat metode dekripsi (decrypt) atau membuka data yang dikunci hacker.
“Hingga hari Selasa tanggal 9 Juli 2024 Pukul 19.00 WIB, terdapat total 30 layanan dari 12 K/L/D yang telah berhasil dipulihkan atau Go Live,” ujar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto, di kantornya, Jakarta, Selasa 9 Juli 2024.
BACA JUGA: Marak Kasus Peretasan Ponsel via File APK, Ini Tips dari Polda Jateng Bila HP Anda Kena Retas
Sejak 20 Juni, PDNS 2, di Surabaya, luluh lantak kena serangan siber teknik ransomware.
Ini membuat data-data PDNS terkunci tak bisa terakses K/L pengguna layanan. Peretas diklaim meminta tebusan US$ 8 juta. (*)
Editor: Farah Nazila