“Kebun jeruk ini praktik bio slurry dari hasil biogas tadi, untuk memupuk jeruk. Ini jeruknya organik, tidak menggunakan pupuk kimia. Sehingga dari biogas tadi selain menghasilkan energi, menghasilkan pupuk, dan tanaman-tanaman yang akan berproduksi seperti ini,” ucap Eni kepada beritajateng.tv, Kamis, 20 Juli 2023.
Prinsip ATM, yakni amati, tiru, modifikasi menjadi penting untuk perangkat desa yang mengikuti capacity building tersebut. Baginya, pemanfaatan energi baru terbarukan ini tak hanya dapat menciptakan ekonomi sirkular, namun dapat meminimalisir limbah hingga zero waste.
“Ini kami Dinas ESDM mencoba membawa kepala desa di Jateng yang kebetulan mereka sebagai penerima penghargaan desa mandiri energi yang telah mengembangkan EBT dari desa tersebut,” tutur Eny.
“Dapat direplikasi di banyak tempat, di Jateng banyak, di Kabupaten Semarang, di Boyolali ada. Di sana malah sudah ada dibina dari perusahaan susu SGM atau Sari Husada itu, ya. Mereka kontribusi dari biogas dari peternakan sapi, kotorannya disetorkan, di sana ekonomi sirkular ditayangkan,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi