HeadlinePeristiwa

Mahasiswinya Tewas Tabrakkan Diri ke Kereta, Ini Tanggapan Kampus Unwahas

×

Mahasiswinya Tewas Tabrakkan Diri ke Kereta, Ini Tanggapan Kampus Unwahas

Sebarkan artikel ini
unwahas
Universitas Wahid Hasyim, Semarang. (Dok)

SEMARANG, beritajateng.tv – Seorang mahasiswi kampus Unwahas di Kota Semarang ditemukan tewas tertabrak kereta api tujuan Surabaya-Jakarta di KM 99+7, Kelurahan Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Minggu 26 November 2023. Perempuan berinisial SDM itu diduga bunuh diri.

Menanggapi kabar tersebut, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) akhirnya buka suara. Pihak kampus membenarkan bahwa SDM adalah salah satu mahasiswinya dan tercatat berada di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian angkatan 2017.

“Yang bersangkutan merupakan mahasiswi angkatan 2017.  Selama ini terkenal cukup aktif mengikuti organisasi baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Bahkan sempat mendapatkan beasiswa pendidikan Bidikmisi pada tahun 2017,” kata Kepala Kantor Humas dan PMB Unwahas Bahrul Fawaid, Kamis 30 November 2023.

Menurut Bahrul, atas peristiwa tersebut, pihak kampus yang terwakili Bagian Kemahasiswaan dan Dekanat Fakultas Pertanian langsung melakukan upaya komunikasi dengan keluarga korban. Selain itu, pihaknya juga memberikan dukungan baik secara moril maupun materil atas kejadian yang terjadi kepada keluarga yang korban tinggalkan.

BACA JUGA: Raup Uang Hingga Rp5,1 Miliar, Ini Deretan Fakta Kasus Penipuan Tiket Coldplay oleh Mahasiswi di Jakarta

Kampus Unwahas siapkan layanan konsultasi dan pendampingan psikologis bagi mahasiswa

Sebelumnya, Bahrul mengungkapkan jika Unwahas selalu berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa. Termasuk dukungan psikologis bagi mereka yang menghadapi kendala. Dalam kejadian ini misalnya, Unwahas telah melakukan pendampingan untuk SDM melakukan pengobatan dan pemulihan di rumah sakit.

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya, salah satu teman korban bersaksi jika SDM memiliki kondisi medis. Kondisi tersebut membutuhkan pengobatan atau penanganan khusus dari dokter. SDM bahkan telah memeriksa diri ke poli jiwa RS Kariadi Semarang sejak bulan Oktober.

“Yang bersangkutan mempunyai kondisi medis yang membutuhkan pengobatan atau penanganan khusus dari dokter, dan secara personal juga memiliki masalah internal. Unwahas melalui Dekanat telah melakukan pendampingan terhadap yang bersangkutan untuk melakukan pengobatan dan pemulihan di rumah sakit,” kata Bahrul.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan