Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Menyejukkan Panasnya Politik Lewat Lantunan Puisi di Jateng, Diikuti Pemuda Hingga Lansia!

×

Menyejukkan Panasnya Politik Lewat Lantunan Puisi di Jateng, Diikuti Pemuda Hingga Lansia!

Sebarkan artikel ini
parade puisi kebangsaan di Jateng
Salah satu peserta saat membacakan puisi dalam Parade Puisi Kebangsaan di Halaman Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Meski hari pemungutan suara telah berakhir, gejolak panas di dalam Pemilu 2024 nyatanya tak berhenti begitu saja. Masih banyak intrik, konflik, hingga selisih antar kontestan Pemilu.

Hal itu pula lantas mendasari Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah menggelar Parade Puisi Kebangsaan, Kamis, 22 Februari 2024.

Bertempat di halaman Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 30 penyair dari berbagai kalangan, secara bergantian membacakan puisi berisi pesan persatuan dan kebangsaan.

Selama hampir dua jam, puluhan penyair yang terdiri dari pelajar, pemuda dan pemudi, penulis, orang dewasa, hingga lansia, saling meluapkan ekspresi melalui bait-bait dalam puisi.

Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie mengungkapkan, parade puisi kebangsaan bertujuan untuk menyejukkan iklim panas politik di tengah masyarakat. Pasalnya, selama Pemilu bergulir tak sedikit masyarakat yang terpolarisasi.

BACA JUGA: Ramai Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu, Ganjar Beberkan Rencana Politik Jangka Pendeknya

Masyarakat tidak lagi ragu saling bersaing dan menjatuhkan lantaran memiliki perbedaan pandangan politiknya masing-masing. Ia pun berharap, warga yang terpolarisasi saat Pemilu bisa kembali merajut persatuan.

“Diharapkan menjadi sumber inspirasi baik pembaca maupun pendengarnya agar mereka tidak terpengaruh oleh suhu politik. Supaya bisa kembali merajut persatuan warga yang sebelumnya renggang,” ujarnya kepada beritajateng.tv usai kegiatan.

Bacakan puisi tentang kondisi Indonesia

Lebih lanjut, Gunoto menyebut jika tema kebangsaan masih relevan meski pemungutan suara telah selesai pada 14 Februari lalu. Sebab, hingga saat ini, pertikaian masih nampak dan belum usai terhadap hasil Pemilu.

Bagi Gunato, pertikaian yang tak kunjung usai tentu bersifat berbahaya. Lantaran dapat kemungkinan terjadinya disintegrasi atau perpecahan bangsa.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan