SEMARANG, beritajateng.tv – Anggota Panitia Semarang Economy Creative (SEC) yang terlibat dalam pagelaran lomba tari tradisional berhadiah Trofi Gubernur Jawa Tengah, Wasi Darsono, membela diri atas tuduhan Ketua SEC, Mei Sulistyoningsih, yang menudingnya melakukan sabotase pada lomba tersebut.
Bersama kuasa hukumnya, Wasi menegaskan ia tak melakukan sabotase apa pun dalam lomba tersebut. Saat beritajateng.tv jumpai di MG Setos, Kota Semarang, Kamis, 9 Januari 2025, Wasi membeberkan kronologi gagalnya lomba tari tradisional itu menurut versinya.
Ia mengaku pihaknya sudah berada di Taman Indonesia Kaya (TIK) sebelum jam 8 pagi. Saat ia tiba di lokasi, Wasi mendapati belum ada sound system maupun perlengkapan lainnya.
“Saya berusaha komunikasi untuk kesiapan sound system dan sebagainya seperti apa, namun dari beliau [Mei Sulistyoningsih] tidak respons sama sekali, [telepon] tidak dia angkat, tidak ada tanggapan, termasuk bendahara juga saya komunikasikan tidak ada tanggapan,” aku Wasi.
BACA JUGA: Tak Terima Dituduh Sabotase, Kuasa Hukum Panitia Lomba Tari Mensomasi Mei Sulistyoningsih
Bahkan, setelah pukul 12 siang lebih, Wasi mengaku peralatan dan sound system belum juga siap.
“Sampai dengan jam setelah Jumatan, tidak ada progres sama sekali. Saya gak bisa komunikasi [dengan Mei], lalu kami dengan siapa? Ada chaos seperti itu masak saya harus melangkah sendiri? Sedangkan di lokasi dapat tekanan dari perserta lomba tari dan orang tuanya, itu ada 250 sepertinya, dan saya tidak bisa komunikasi dengan ketua [Mei],” jelas Wasi.
Lantaran tak kunjung mendapat penjelasan, Wasi mengaku bahwa peserta dan orang tua lomba tari tradisional mendesaknya untuk pergi ke Kantor Gubernur. Dengan alasan, perlombaan itu mencatut nama Gubernur Jawa Tengah sebagai pemberi hadiah.
Mei Sulistyoningsih menyuruh Wasi Darsono melanjutkan lomba tari
Usai Mei tiba di Kantor Gubernur Jawa Tengah untuk memberi kejelasan pada peserta, lanjut Wasi, ia menyebut dirinya diarahkan untuk tetap melanjutkan lomba tari oleh Mei.