“Ada banyak jenis tumbuhan di sini, dan tidak semuanya asli Indonesia. Namun juga tumbuhan asli luar negeri terutama yang tercatat di Alquran dan hadis seperti zaitun,dan sebagainya. Tumbuhan itu beragam kebutuhan airnya, maka akan IoT gunakan agar efektif dan efisien penyiramannya,” kata dia.
Selain itu, menurut dia, pemanfaatan air secara bijak menjadi fokus edukasi bagi jemaah Masjid Raya Syeikh Zayed Solo. Dan khusus pada program Bincang Berkah Ramadan yang mengangkat isu lingkungan dan air atas inisiasi Danone Aqua ini, lanjut Munajat, juga selaras dengan komitmen masjid selama ini.
BACA JUGA: Ketua KONI: Lingkungan Sehat Berpengaruh Bagi Kegemaran Seseorang dalam Olahraga
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Abdul Aziz, yang turut hadir dalam program tersebut menyampaikan hal yang sama terkait pemanfaatan air secara bijak. Menurut dia, dalam Islam, air merupakan hal terpenting dalam menunjang ibadah.
Isu mengenai lingkungan dan air ini juga MUI usungkan secara nasional melalui program Ecomasjid. Konsep eco-masjid sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Ecomasjid menjadikan tempat ibadah khususnya masjid yang mempunyai kepedulian terhadap hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya untuk penghidupan berkelanjutan.
Menurut dia, Masjid Raya Syeikh Zayed Solo merupakan salah satu masjid yang sudah menerapkan konsep ecomasjid. Sementara itu, Sustainable Development AQUA Klaten, Rama Zakaria, mengatakan kolaborasi edukasi soal lingkungan dan air di Masjid Raya Syeikh Zayed Solo menjadi kanal komunikasi yang tepat untuk bisa merangkul seluruh stakeholder agar bersama-sama peduli terhadap lingkungan.
Edukasi moral keagamaan dari AQUA Klaten
Isu air menjadi sangat penting karena penggunaan air di masjid cukup tinggi. Rama mengilustrasikan soal penggunaan air untuk wudhu dalam seharinya. Sekali wudhu, satu orang membutuhkan sekitar 4,5 liter air. Bila dalam sehari lima kali wudhu, maka butuh 22,5 liter air tiap satu orang per harinya.
Sebagai industri air minum dalam kemasan (AMDK), AQUA Klaten ingin turut mengambil bagian dalam momentum Ramadhan tahun ini. Yaitu dengan mengedukasi pengunjung masjid dengan pendekatan moral keagamaan.
“Kami berbagi cerita atas apa yang sudah kami lakukan dalam melestarikan air dan menyelaraskan diri dengan lingkungan. Dan kami mendapati di sini bahwa upaya-upaya kami tersebut diperkuat dari sisi keagamaan, terima kasih untuk memperkaya pengetahuan ini,” tuturnya. (*)
Editor: Farah Nazila