Oleh sebab itu, lahan sawah yang tak bisa dialihfungsikan harus dilindungi.
“Yang bisa dipakai untuk pemukiman yang mana, yang bisa dipakai untuk industri yang mana, yang bisa dipakai untuk tetap bertahan jadi sawah, harus di-protect. Jangan diganggu gugat demi ketahanan pasar,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sawah di Grobogan Terendam Banjir, Wagub Jateng Gus Yasin: Kita Akan Tanggung Jawab
Bangunan perumahan vertikal jadi solusi
Adapun salah satu upaya agar tak menghabiskan banyak lahan sawah produktif di tengah masifnya pembangunan industri dan perumahan ialah dengan membuat gedung vertikal, utamanya pada perumahan.
“Makanya mulai biasakan, salah satunya edukasi bagaimana konsolidasi rumah vertikal. Supaya tidak banyak makan lahan sehingga tidak mengganggu pertanahan,” papar Nusron.
Baginya, bangunan vertikal pada perkantoran sudah lumrah. Namun, penerapannya masih jarang pada perumahan.
“Kalau kantor vertikal kan sudah mulai biasa. Dulu kan tidak ada kantor vertikal, tapi sekolah vertikal sudah mulai. Tinggal perumahan vertikal yang belum, terutama di kawasan pedesaan,” pungkas Nusron. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)