“Saya ingin belajar sedekah, berbagi bersama dengan orang orang yang membutuhkan,” tuturnya.
Makanan yang bisa sajikan adalah soto ayam, rawon ayam dan ayam geprek. Semua dimasak oleh chef Dibyo yang juga asli warga Blora.
Dibyo ingin membatu Martono yang memiliki niat mulia mensubsidi masakan di warung makan monosuko ini.
“Ini adalah sebuah terobosan yang bagus dari pak Martono, untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat disekitar sini, dengan masakan khas kota Blora dengan membayar monosuko, seikhlasnya, ” kata chef Dibyo.
Dibyo ingin mengangkat wisata kuliner di Blora agar lebih dikenal masyarakat luas dengan warung makan monosuko ini.
Hastati salah satu pengunjung yang mencicipi soto khas Lamongan monosuko ini merasakan nikmatnya soto buatan chef Dibyo ini.
“Enak juga, porainya pas dan tidak kalah dengan soto yang ada di Blora. Ini sangat menarik karena bayarnya monosuko sesuai namanya. Mudah mudahan ini menjadi kadang amal bagi pemiliknya, ” ungkapnya.
Warung makan monosuko ini baru di lounching hari ini, Rabu (14/9/2022) siang, berada di Jalan Nusantara No. 50, Kelurahan Jetis, Kecamatan Blora. (Her/El)