Salah satunya penilaian berdasarkan evaluasi terkait pembelajaran dan pengelolaan kurikulum yang baik. Menurutnya, ketiga sekolah di atas bisa mempertanggungjawabkan layanan pendidikan inklusi yang mereka miliki.
Selain itu, kata Fajriah, ketiga sekolah merupakan sekolah dengan kualitas tinggi di antara sekolah menengah pertama lainnya di Kota Semarang.
“Dari segi manajemen dan kurikulumnya mereka sudah enjoy dengan menyusun adaptasi dokumen kurikulumnya dan mereka orang nilai sudah welcome dengan siswa inklusi,” tambahnya.
BACA JUGA: Dinas Pendidikan Kota Semarang Buka Kuota Jalur Inklusi pada PPDB 2024/2025 Sebesar 15 Persen
Selain ketiga sekolah itu, Fajriah juga merincikan sejumlah sekolah lain yang memiliki sebutan sebagai rujukan layanan pendidikan inklusi. Beberapa di antaranya: SMPN 1 Semarang, SMPN 5 Semarang, SMPN 42 Semarang, dan SMPN 29 Semarang.
Semua sekolah tersebut merupakan sekolah dengan gelar Sekolah Ramah Anak (SRA).
“Sedangkan yang mendapatkan penghargaan Sekolah Ramah Anak terbaik itu SMPN 39 Semarang dan SMPN 2 Semarang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi